Cara Menanam Tomat Menggunakan Sistem Dutchbucket Paralel 6

Hidroponikuntuksemua.com – saat ini sistem bercocok tanam hidroponik telah mulai banyak dikenal oleh masyarakat indonesia. Sistem hidroponi ini bahkan menjadi salah satu topik yang disukai untuk dibicarakan di sosial media. Banyak pengguna sosial media yang telah membagikan banyak konten seputar hidroponik tersebut. Namun, walaupun begitu bukan berarti semua orang sudah bisa bertanam hidroponik. Seperti yang kita ketahui bahwa sistem hidroponik ini merupakan salah satu sistem penanaman yang baru di indonesia dan memerlukan waktu belajar untuk bisa menguasai teknik bertanam yang satu ini. Oleh karena itu, pemanfaatan sistem hidroponik yang ada di indonesia ini belum bisa sebesar seperti sistem penanaman lainnya.

Walaupun sistem penanaman hidroponik ini belum terlalu dikenal masyarakat, bukan berarti sistem penanaman ini tidak bisa digunakan oleh masyarakat luas. Karena pemanfaatan sistem hidroponik ini sangat luas jangkauannya dan bisa digunakan untuk menanam tanaman apa saja. Di beberapa negara, sistem hidroponik ini telah digunakan sebagai salah satu industri pertanian yang bisa menghasilkan hasil panen yang berkualitas. Banyak hasil pertanian hidroponik yang dipasarkan dan memiliki harga yang cukup tinggi mengingat kualitas hasil tani yang berkualitas tersebut. Sebenarnya di indonesia, sistem hidroponik yang dimanfaatkan untuk keperluan industri ini telah coba dimulai namun masih dalam jumlah yang sedikit dan kebanyak digunakan untuk menanam jenis tanaman sayuran.

Salah satu jenis tanaman sayuran yang bisa ditanam menggunakan sistem hidroponik tersebut adalah tanaman buah tomat. Lalu, seperti apa cara menanam tomat menggunakan sistem hidroponik dutch bucket paralel 6 ini? Berikut ini adalah langkah demi langkah penanamannya.

  • Penyemaian

Langkah pertama tentu saja adalah langkah penyemaian. Untuk menyemai tanaman tomat secara hidroponik, anda bisa menggunakan rockwool yang dibasahi hingga lembab lalu dibuat lubang tanam. Buka kemasan benih benih tomat lalu letakkan benih tomat tersebut ke lubang tanam, lalu tutup dengan penutup semaian dan tunggu hingga pecah benih.

  • Pindah tanam

Setelah benih pecah benih dan tumbuh daun sejati, maka tanaman tersebut telah siap untuk dipindah di sistem hidroponik dutch bucket paralel 6. Sebelumnya, siapkan sistem dutch bucket paralel 6 nya, dan larutkan nutrisi sayuran buah menggunakan air secukupnya. Adapun yang perlu digarisbawahi bahwa kadar kepekatan nutrisi untuk penanaman tomat ini boleh ditakar hingga 3000 ppm. Hal ini dikarenakan pada tanaman buah, kadar ppmnya memang bisa lebih tinggi dari pada sayuran daun pada umumnya. Nah, setelah itu, masukkan larutan nutrisi tersebut ke bak nutrisi pada sistem dutch bucket paralel 6 yang telah siap tersebut. Baru tanaman tomat bisa diangakt dan dipindahkan ke sistem dutch bucket paralel 6 bersamaan dengan rockwoolnya.

  • Perawatan dan panen

Untuk merawat tanaman sayuran buah tomat yang ditanam menggunakan dutch bucket paralel 6 ini, anda cukup melakukan perawatan dengan mengecek larutan nutrisi agar tidak kekurangan nutrisi. Pastikan untuk mendambah stok nutrisi tersebut apabila stok nutrisi yang berada didalam bak nutrisi sudah berkurang setidaknya sepertiga dari volume bak. Dengan begitu, tanaman akan terus teraliri nutrisi dengan stabil sehingga tanaman bisa tumbuh dengan optimal. Sedangkan untuk tahap pemanenan bisa dilakukan dengan menggunting tangkai buah tomat dan menaruh buah tomat yang sudah matang ke dalam keranjang.

Demikian adalah cara yang bisa dilakukan untuk menanam tanaman buah tomat menggunakan sistem hidroponik dutch bucket paralel 6. Dengan memilki tanaman buah tomat di rumah, maka anda bisa memetik sepuasnya apabila telah panen. Nah, bagi anda yang mau order sistem dtuch bucket paralel 6 untuk bertanam tanaman buah tomat, anda bisa order dengan cara klik disini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.