Pentingnya cek TDS dan PH pada instalasi hidroponik

Dihari magang ke lima ini saya bersama zakka berangkat seperti biasanya, mohon maaf kemarin kami izin ke kampus untuk bertemu dosen yang tidak bisa di tinggalkan karena berhubungan dengan kegiatan pasca KKN. Kegiatan kami awali dengan mengaji surah At Taha, setelah mengaji kami meeting bersama seluruh karyawan tentang treet bisnis untuk kedepan serta program yang akan dilaksanakan bulan depan.

Aktivitas selanjutnya kami langsung menemui pakde dan bertanya apa yang seharusnya kami lakukan. Pakde berkata kami suruh menaikkan PPM pada DFT utara barat yang di budidayakan tanaman sawi serta lettuce green hidroponik. Setelah kami cek menggunakan alat TDS meter dan PH meter. TDS meter menunjukkan diangka 1700 sehingga untuk menaikkannya kami menambah larutan nutrisi sebanyak 300 ml. Untuk pH nya tergolong normal sehingga tidak ada penambahan air aki.

Kemudian kami membersihkan paralon 2 1/2 inchi dengan menggunakan alat pembersih serta menggunakan esek. Pembersihannya dengan cara dikocor sehingga kotoran terbuang bersama air. Dihari ini cuaca tidak begitu bersahabat karena sinar matahari sangat terik sehingga kami sangat kepanasan dan membuat kulit agak hitam, tetapi kami tetap melanjutkan pembersihan gully hidroponik karena kami sudah terbiasa dengan terik matahari.

Hari menunjukkan telah siang serta terdengar alunan sholawat di mesjid yang menandakan sholat Jum’at akan dimulai. Sebelum jumatan kami mencari minuman untuk melepaskan dahaga di tenggorokan, akhirnya kami menemukan penjual es lalu membelinya. Setalah itu kami pergi untuk mencari masjid, dan akhirnya kami berhasil mememukan masjid Abu bakar, di masjid inilah kami sholat Jum’at. Selesai sholat kami pun istirahat sejenak diserambi masjid sambil main HP.

Setelah itu kami pergi dari masjid dan melanjutkan aktivitas magang, lalu kami membersihkan instalasi DFT hidroponik. Sembari membersihkan kami mengecek hasil stek mint yang dilakukan sebelumnya. Terdapat mint yang sudah memiliki akar pada sistem wick (sumbu). Kemudian kami memasang instalasi DFT yang digunakan untuk pindah tanam mint.

Kemudian saya membersihkan instalasi talang serta paralon yang digunakan untuk pindah tanam. Talang hidroponik untuk tanaman sawi pat sai nai bai sedangkan paralon untuk tanaman seledri. Tak terasa hari mulai sore dan terdengar azan ashar. Kami bersama pakde pergi kemasjid untuk sholat. Setelah sholat kami melanjutkan aktivitas yaitu pindah tanam dari usia remaja ke usia dewasa di mana terdapat jarak antar lubang yang renggang apabila dewasa. Tanaman yang dipindahkan yaitu lettuce red, lettuce green, serta pakcoy.

Setelah pindah tanam kami menyemai green lettuce, red lettuce, serta romen yang kemarin kami semai tetapi terkena etiolasi yang diakibatkan lubang penanamannya sempit. Kami mencabut tanaman yang etiolasi lalu memberinya benih atau sering disebut penyulaman. Akhirnya waktu pulang pun tiba, kami pulang kerumah masing masing tetapi sebelumnya kami pamit kepada mas Isnan serta sebagian karyawan.

by Thoyib Hidayat

semai sawi patsai naibai menggunakan rockwool

Dihari ketiga magang kami masih berangkat pada waktu yang sama dan saling berbarengan. Sesampainya ditempat magang kami masuk ketempat biasanya dimana disini kami mengaji Al-Qur’an. Setelah mengaji kami diperintahkan mas Isnan untuk sholat dhuha di Masjid. Sepulang dari masjid kami membersihkan hasil panen sawi patsai nai bai yang kemarin sore kami panen bersama pakde. Kemudian kami memasukkan sisa panen kedalam kresek yang nanti utuk digunakan sebagai kompos.

Setelah selesai membersihkan hasil panen kami megecek nutrisi hidroponik rutin yaitu dengan PH meter serta TDS meter. pH yang rendah kemudian dinaikkan serta PPM rendah juga dinaikkan begitu sebaliknya. Disini terdapat masalah yang sama seperti magang yang kemarin dimana instalasi sawi serta lettus yang baru dipindah tanam mengalami PH rendah atau yang sering disebut PH masam. Cara mengatasinya dengan menambahkan air aki serta nitrit. Pakde menyarankan saya menyiram intalasi supaya lebih dingin karena cuaca sangat panas menyebabkan PH fluktuasi atau swing.

Kemudian kegiatan kami menyemai sawi patsai nai bai di Rockwool. Sebelumnya Rockwool digergaji serta diberi lubang menggunakan alat pelubang pesemaian. Setelah rockwool dilubangi kemudian diberi air lalu ditiriskan hingga air tidak menetes lagi. Lalu lubang untuk memasukkan benih diperlebar menggunakan alat semai, pelebaran ini bertujuan agar benih leluasa mendapatkan ruang, karena kalau tidak lebar akar akan keluar serta muncul dipermukaan. Kemudian kami menyemai sawi dengan alat, perlubang diberi 2 benih.

Tak terasa waktu istirahat datang, saya dan zakka mencari tempat untuk makan yaitu angkringan dimana disana terdapat soto ayam. Setalah dari makan kami melanjutkan pergi ke masjid untuk sholat Zuhur serta istirahat sejenak. Kemudian kegiatan kami menyemai kangkung didalam keranjang, yaitu benih langsung ditabur dikeranjang yang kemudian dimasukkan ke nampan yang berisi air. Benih di perlakukan dengan cara direndam setalah itu ditutup dengan platik dan pada pagi harinya di buka dan air yang menggenangi benih dibuang, posisi dimana air untuk benih tercukupi yaitu tidak terlalu basah.

Setelah itu saya bersama pakde membersihkan paralon DFT 20 lubang. Pembersihan ini digunakan untuk menghilangkan lumut yang terdapat diparalon. Serta untuk mengurangi persaingan dengan tanaman yang ingin di budidayakan. Cara membersihkanya yaitu dengan alat yang dibuat dari kawat ukuran besar yang kemudian di lilit kain diujungnya. Kemudian digosok gosokkan kelubang paralon lalu di kocor dengan air supaya terlihat mana yang belum bersih.

Lalu saya dan pakde pindah tanam romen, gren lettuce, red lettuce serta sawi diparalon 40 lubang. Cara pindah tanamnya yaitu dengan memotong benih yang telah disemai pada tempat penyemaian. Kemudian disetiap lubang tanaman di isi dengan 2 benih, bila lebih diseleksi atau cabut yang sekiranya kurang baik. Tak terasa hari telah sore dan senja pun datang, saya pamit pulang.

dayly activity by Thoyib Hidayat

Pentingnya pengecekan nutrisi pada sistem hidroponik ( day 2 )

Dihari kedua ini saya dan zakka berangkat seperti biasanya, sampai ditempat magang saya berhenti  sejenak kemudian duduk dihalaman rumah joglo. Selang beberapa saat saya dan zakka dipanggil mas Isnan untuk bergabung mengikuti Ngaji Al-Qur’an, disini saya merasa malu karena saya tidak lancar membaca Al-Quran. Setelah itu kami mengikuti meeting pagi bersama  seluruh karyawan serta mas Isnan membahas program yang kemarin untuk besok serta untuk kedepan. Setelah meeting selesai kami diajak pakde untuk sholat dhuha di masjid.

Sepulang dari masjid kami bersama pakde langsung ke kebun kegiatan yang kami lakukan yaitu mengecek larutan nutrisi dengan alat PH meter serta TDS. Tanaman yang dicek yaitu tanaman sawi dengan rentang PPM 700 – 900 untuk tanaman muda serta 1400-2000 untuk tanaman menjelang panen. Pengecekan ini dilakukan dari tandon ke tandon apabila terdapat PH swing ataupun PPM kurang maka dilakukan perlakuan. Untuk PH basa maka dilakukan penambahan air aki sedangkan PH masam bisa menggunakan air sumur serta penambahan nutrisi. Untuk PPM bisa diturunkan dengan menggunakan air sumur sedangkan untuk menaikkan dengan menggunakan nutrisi.

Setelah pengecekan nutrisi selesai kami pindah tanam tanaman Tomat di sistem DBS / dutch bucket sistem. DBS merupakan sistem hidroponik yang dirancang untuk tanaman buah supaya akar leluasa mendapatkan ruang untuk tumbuh dan berkembang serta sirkulasi udara dan air tercukupi. Pindah tanam tomat ini dilakukan dengan cara menggergaji Rockwool tanaman Tomat yang telah disemai lalu potong satu persatu. Sebelum dipindahkan, sistem DBS ini diberi media, media yang digunakan yaitu Hidroton media ini digunakan karena mudah dalam sirkulasi air serta udara dan tidak banyak menyimpan air. Hidroton sebelumnya dicuci bersih serta steril agar tidak terkontaminasi oleh jamur ataupun bakteri yang dapat menggangu pertumbuhan tanaman. Setelah itu kami memasukkan hidroton kedalam pot, untuk membuat filter serta menghindari penyakit atau hama pakde menyarankan penambahan arang sekam. Kemudian tomat siap dipindah tanam ke media, lalu ditutup bagian Rockwoolnya agar tidak berlumut.

Kemudian kami membersihkan instalasi hidroponik DFT yang rencananya akan digunakan untuk tanaman peppermint. Setelah bersih kami disuruh jajan karena apabila lama kami ditungguin penjual sayur Di kegiatan lain saya dan zakka pindah tanam sawi, untuk setiap lubangnya diberi dua tanaman. Setelah pindah tanam selesai terdengar suara azan dan kami disuruh istirahat untuk sholat serta makan.

Setelah istirahat kami membuat lubang pada pipa paralon yang digunakan untuk menyemai kangkung, melubanginya menggunakan gerinda. Sebelumnya harus menggunakan masker karena debu hasil dari Gerinda ini bisa masuk paru-paru. Setelah dilubangi selesai kami mencuci paralon tersebut hingga bersih. Kemudian kami melanjutkan kegiatan dengan menyemai kangkung kedalam paralon tersebut, satu lubangnya sepuluh benih. Ditempat yang sama kami juga menyemai cabai dengan memnggunakan Rockwool, satu lubang satu benih. Tak terasa hari telah sore dan kami disuruh panen sawi yang telah siap dipanen hingga didapatkan 14 kresek besar dan kami disuruh membawa pulang. Setelah itu kami pamit pulang ke rumah masing-masing.

by Bang Thoyib Hidayat

Hari Pertama pengenalan hidroponik di hidroponik untuk semua

Di hari pertama magang tepatnya pada hari senin tanggal 26 Agustus 2019, agenda pertama yang saya lakukan bersama dengan teman seperjuangan yaitu memperkenalkan diri serta menjelaskan tentang rencana  Kuliah Kerja Profesi (KKP) dua bulan kedepan, pas pertama kali masuk ruangan kami melihat karyawanya mengaji, jadi disini selain pekerjaan juga mengamalkan ajaran Agama. Setelah kami memantabkan rencana KKP dua bulan kedepan itu, selanjutnya kami melaksanakan kegiatan KKP yang menjadi target pekerjaan KKP pada hari itu yaitu membersihkan ganggang di instalasi hidroponik. Selain pembersihan ganggang yang terdapat di bagian instalasi hidroponik, juga dilakukan pembersihan lumut yang tumbuh dan berkembang  di instalasi tersebut. Perlunya pembersihan ganggang dan lumut pada instalasi yaitu ditujukan agar keberadaan ganggang dan lumut dapat menggangu serapan unsur hara dan juga dapat menyebabkan terselimutinya benih tanaman sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan benih hingga dapat menyebabkan benih menjadi tidak tumbuh. Kegiatan magang yang selanjutnya dilakukan di hari yang sama setelah melaksanakan pembersihan lumut dan ganggang yaitu melaksanakan kegiatan pindah tanam untuk tanaman kangkung (Ipomoea aquatica).

Tanaman kangkung dipindah tanamkan ke dalam talang yang sudah berisi nutrisi. Nutrisi yang diberikan yaitu berupa AB Mix yang tujuannya agar kebutuhan nutrisi dari tanaman kangkung dapat tercukupi, sehingga pertumbuhannya menjadi lebih baik. Kegiatan yang dilakukan selanjutnya yaitu melakukan perbanyakan tanaman pepermint secara vegetatif yaitu dengan stek. Stek pada tanaman pepermint dilakukan dengan cara memotong bagian batang tanaman dengan menggunakan tangan, namun hal ini akan lebih baik dilakukan dengan menggunakan gunting yang steril. Hasil pemotongan batang yang telah siap kemudian ditancapkan pada rockwool. Semai green letuce juga menjadi salah satu agenda pada pelaksanaan magang hari ini. Semai dilakukan dengan cara menempelkan biji pada alat semai lalu memasukkan ke dalam lubang Rockwool, dimana dalam satu lubang terdapat dua biji serta peletakan biji tidak boleh terbalik antara akar dan tunasnya.

Kegiatan yang lainnya dan wajib dilakukan yaitu pengecekan nutrisi berupa PH dan PPM. Pengecekan PH dengan menggunakan PH meter, cara menggunakannya dengan mencelupakan pH meter ke dalam larutan nutrisi. Sedangkan Pengecekan PPM menggunakan TDS meter, cara menggunakannya yaitu dengan mencelupkan kelarutan nutrisi.  Jika PH naik maka ditambahkan PH down, disini digunakan larutan aki. Disela sela kegiatan kami diberikan uang jajan untuk mengganjel perut, jajan disini sangat murah dibandingkan dikota. Disini selain hidroponik juga terdapat budidaya tanaman organik yang meliputi tanaman red lettuce, sawi pak coy, kangkung dan berbagai tanaman sayuran maupun buah. Di budidaya tanaman organik ini saya membantu membersihkan gulma serta melihat mas eko menyemprot pestisida untuk mengatasi hama maupun penyakit. Di sebelah timur terdapat tandon ikan yang awalnya ingin digunakan untuk Aquaponik ikan lele tetapi belum dilanjutkan lagi. Sebelum waktu pulang kami bermain bersama adik adik yang masih belum mengenal apa arti lelah, adik adik pada lari kesana kemari membuat suasana lebih indah. Setelah jam waktu pulang kami pamit untuk pulang ke rumah masing-masing.

artikel by Thoyib Hidayat

Catatan Maganger Hari ke-5 : belajar mint hidroponik

Tentang Tanaman Mint

Pelajaran hari ini adalah bagaimana cara memperbanyak tanaman mint atau biasa disebut daun mint (Mentha cordifolia). Terus terang, sebelumnya saya belum pernah mengenal yang namanya daun mint, tempat ini lagi-lagi memberikan hal yang belum pernah saya lihat sebelumnya, atau memang akunya yang masih kurang baca. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai aromaterapi, karena sifatnya dapat mengeluarkan aroma yang khas dan menenangkan. Aroma wangi daun mint disebabkan oleh adanya kandungan minyak atsiri berupa minyak menthol. Daun ini mengandung vitamin C, provitamin A, fosfor, besi, kalsium dan potassium.

“Menanam tanaman daun mint dengan cara hidroponik”

Selain kandungan nya yang begitu melimpah hal-hal positif yang baik bagi konsumen, ternyata masih banyak lagi manfaat yang dapat diberikan tanaman ini bagi manusia. Diantaranya adalah meningkatkan funsi pencernaan, membandtu menangani mual dan skit kepala, meringankan asma, berdampak baik bagi kesehatan mulut dan gigi, mengobati pilek, mendinginkan kulit dan masih banyak lagi. Itulah mengapa, tanaman ini sangat direkomendasikan untuk dibudidayakan, tidak harus produksi. Kebutuhan pribadi juga tak apa.

Sekarang pertanyaannya, apakah tanaman ini dapat diusahakan di sistem hidroponik? Jawabannya adalah Iyya. Untuk kamu yang ingin mencoba menanam mint, cobalah, ini tidak sulit. Yang terpenting untuk mint adalah lingkungan yang lembab, dan teduh selanjutanya nutrisi yang sesuai apabila itu dikondisikan di sistem hidroponik. Kamu bisa menciptakan kondisi ini dengan menaruh mint di bawah shading (peneduh/tudung), kemudian menyiramnya 2 kali sehari, sampai becek juga boleh, biar lembab.

Nah, kali ini saya ingin berbagi mengenai cara memperbanyak mint. Jika Anda ingin menanam daun mint, ada dua cara yang bisa dilakukan yakni dengan menanamnya dari benih atau dengan menggunakan batangnya. Menanam tanaman mint dengan menggunakan stek batang lebih cepat dan mudah dilakukan daripada menanamnya dari benih.

Hal pertama yang saya lakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Setelah semua alat dan bahan telah siap, maka tanaman tersebut sudah dapat diperbanyak dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Merendam batangnya dalam wadah yang beris air hingga muncul akar di bagian batang. Setelah akarnya muncul (bagian batang) maka batang tersebut dapat dipindahkan pada instalasi hidroponik yang telah dipersiapkan diawal
  2. Siapkan media tanamnya, untuk praktek kali ini saya menggunakan media tanam rockwool. Selain praktis, rockwool bisa lebih lama menyimpan air daripada media tanam lain. Namun anda bisa mencoba dengan media tanam lain seperti cocopeat atau sekam bakar, yang penting dalam proses stek jangan sampai

Potong rockwool dengan ukuran maksimal 3 x 3 x 3 cm, boleh kurang dari ukuran tersebut tetapi jangan sampa terlalu kecil.

  1. Tancapkan ruas batang mint ke dalam rockwool sedalam kira-kira 1
  2. Masukkan rockwool ke dalam netpot, usahakan rockwool menyentuh dasar netpot agar bisa terkena air pada waktu
  3. Letakkan semua netpot yang sudah berisi rockwool ke dalam wadah pembesaran (wadah yang sudah diisi nutrisi). Anda bisa menggunakan air nutrisi dengan kepekatan lebih dari 1000 ppm karena stek mint ini bisa dianggap sebagai tanaman yang sudah
  4. Dalam 10-15 hari akan mulai tumbuh akar pada ruas batang mint, apabila sudah mulai banyak dan panjang akarnya, maka mint sudah siap dipindahkan ke dalam sistem

 

NFT 72 Making 

Sebelum membahas mengenai cara membuat hidroponik dengan paralon (sistem NFT) secara lebih detil, terkadang orang bertanya kenapa media yang di pakai adalah paralon. Ya, ini merupakan salah satu pertanyaan wajar dan umum yang di tanyakan karena pada dasarnya masih ada beberapa media lain selain paralon yang dapat di gunakan untuk membuat hidroponik. Alasan kenapa paralon di gunakan adalah karena ketersediaannya yang cenderung lebih mudah di temukan. Selain itu, paralon juga mudah untuk di bentuk, misalnya saja untuk di lubangi dan di sambung dengan paralon lain. Tentu beberapa kemudahan ini akan memudahkan cara berkebun anda.

“Saat mengukur pipa peralon yang dibutuhkan untuk membuat sistem NFT”

Untuk cara membuat hidroponik dengan paralon ini, anda tidak perlu menyediakan beberapa bahan khusus. Bahan utama yang harus anda siapkan adalah paralon itu sendiri. Terdapat banyak ukuran paralon di pasaran yang dapat anda pilih, tentu anda dapat memilih ukuran tersebut berdasar mana yang anda inginkan. Selain itu, jangan lupa untuk menyiapkan sambungan paralon. Sambungan paralon ini di gunakan untuk menyambung beberapa paralon panjang untuk membuat semacam ‘komunitas’ tanaman. Tentu, anda juga harus mempersiapkan alat bor untuk melubangi beberapa paralon panjang dan yang terakhir adlah alat pemotong yang dapat digunakan untuk memotong paralon.

Berikut ukuran dan jumlah paralon yang perlu dipersiapkan :

  1. Pipa 1” 120 cm (5)
  2. Pipa 1” 45 cm (6)
  3. Pipa 1” 35 cm (10)
  4. Pipa 1” 30 cm (10)
  5. Pipa 1” 10 cm (2)
  6. Pipa 1” 6 cm (4)
  7. Sambungan “L” (10)
  8. Sambungan “T” (18)
  9. Pipa besar 120 cm (9)

Setelah semuanya sudah diukur dan ditandai, maka silahkan potong paralon tersebut menjadi potongan-potongan yang telah ditentukan ukurannya. Memotongnya menggunkan alat seadanya saja. Tetapi jika ada mesin pemotong, maka gunakan mesin tersebut supaya lebih mudah dan efisien.

Paralon besarnya dilubangi dengan jarak antar lubang lebih kurang 20 – 25 cm. Melubanginya dapat menggunakan bor dan mata bor yang sesuai.

Langkah berikutnya adalah memasang potongan-potongan paralon tersebut menjadi rangka hidroponik.

“Saat memasang atau merangkai sistem hidroponik NFT”