Food Forest / Hutan Pangan dalam Permaculture

Semangat pagi bapak ibu mas mbak? Gimana kabar pagi ini semoga anda selalu dalam keadaan sehat luar biasa ya.. 

Oiya sesuai janji kami tentang bahasan food forest atau hutan pangan dari perpekstif permaculture hari ini kami akan mulai share materi tentang food forest ya. Hari ini kita akan lebih membahas apa itu Permaculture Food Forest?

Menurut Geoff Lawton dari discoverpermaculture Food Forest adalah : hutan pangan ( hutan pada umumnya yang dirancang dengan berbagai tanaman produktif seperti mangga, durian, aplukat, murbei, kumis kucing dll  dengan keanekaragaman hayati, tumbuhan, hewan, jamur, microorganisme dll yang bersinergi secara seimbang dan harmonis  dengan sistem sempurna yang memiliki berbagai jenis tanaman dan 9 lapis tanaman. Food Forest didesain oleh alam dan di kelola oleh sistem dengan produktifitas optimal minim perawatan. 

Food forest atau hutan pangan adalah sebuah hutan produktif yang dirancang dan di design meniru pola alam dengan memaksimalkan semua potensi alam yang ada. Oiya memang sebaiknya bapak ibu mas mbak juga belajar tentang Permaculture ya.

Oke dari tadi kami sebutkan permaculture, sebenarnya permaculture itu apa sih? Oke kita bahas sedikit ya: 

Permaculture : Permanent agriculture 

“ Permaculture (permanent agriculture) is a framework for thinking about and designing environmentally sustainable farms, gardens, buildings and communities. It aims to create systems that will sustain not only for the present, but for future generations.” 

 ( Bill Mollison ) 

 

Permanen disini bukan berarti tetap /sama selamanya ya tapi lebih kepada keselarasan dengan alam,keharmonisan, keanekaragaman hayati,  apa maksutnya? Ketika kita mendesain sering kali ternyata alam berkata lain. Misal kita membuat aliran air, ternyata selalu jebol dan luber. Ini berarti ada yang tidak sesuai dengan pola alam yang ada sehingga kita perlu untuk mengamati lagi dan mendesain ulang kalo memang diperlukan sesuai prinsip permaculture . 

Jadi disini tidak hanya melulu tentang berkebun ya bapak ibu mas mbak, lebih kepada sistem berkehidupan mungkin lebih tepatnya. Karena kalo kita menerapkan permaculture dalam kehidupan kita maka akan ada banyak hal yang mungkin kita perlu pikirkan ulang. Ini menurut saya yang baru belajar permaculture dan masih terus belajar sampai sekarang. Karena di Permaculture ada 3 etika dan 12 prinsip yang sebaiknya diterapkan dalam kehidupan kita agar kita manusia yang juga masuk dalam sistem tatanan kehidupan ini memiliki peran yang baik bukan malah merusak. Walaupun sudah pasti bumi ini akan rusak, Siapa penyebab kerusakan di muka bumi ini? Jawab sendiri ya.. Semoga kita tidak termasuk yang perusak ya.. Karena cuma ada 2 pilihan , jadi pemakmur atau perusak. 

Maka dari penjelasan diatas maka akan ada banyak aspek kehidupan dan tatanan alam yang perlu kita perhatikan sebelum kita mulai membuat sebuah food forest ini. Seperti apa lahannya, konturnya bagaimana, satwa yang sudah ada disituapa saja , tanaman yang sudah ada apa aja, iklim mikro gimana, angin, matahari, air, tanah dll. Memang cukup banyak hal yang perlu diperhatikan karena kita mau membuat sesuatu yang baik dan juga di sukai oleh alam itu sendiri. 

Untuk gambaran hutan pangan dan tanaman yang ditanam seperti apa bisa lihat gambar berikut ini ya : 

hutan pangan permakultur

Dalam kita menanam tanaman dalam sebuah hutan pangan tentu kita perlu memperhatikan berbagai jenis tanaman yang kita tanam. Pastikan tanaman saling bersinergi secara harmonis dan juga saling support antar tanaman dan juga semua makluk hidup yang ada pada sistem hutan ini. Diawal sebaiknya kita menanam 95% adalah tanaman perintis yang bertugas untuk mengolah laha. Tanaman apa aja itu? Biasanya yang digunakan adalah tanam yang masuk dalam jenis Nitrogen Fixer seperti Turi, kelor, kacang gude, tolo, kaliandra dll 

Nah tahapan untuk membuatnya seperti apa, tanaman yang ditanam apa saja, penerapan di daerah perkotaan seperti apa akan kita bahas pada materi berikutnya ya..