Dihari ketiga magang kami masih berangkat pada waktu yang sama dan saling berbarengan. Sesampainya ditempat magang kami masuk ketempat biasanya dimana disini kami mengaji Al-Qur’an. Setelah mengaji kami diperintahkan mas Isnan untuk sholat dhuha di Masjid. Sepulang dari masjid kami membersihkan hasil panen sawi patsai nai bai yang kemarin sore kami panen bersama pakde. Kemudian kami memasukkan sisa panen kedalam kresek yang nanti utuk digunakan sebagai kompos.
Setelah selesai membersihkan hasil panen kami megecek nutrisi hidroponik rutin yaitu dengan PH meter serta TDS meter. pH yang rendah kemudian dinaikkan serta PPM rendah juga dinaikkan begitu sebaliknya. Disini terdapat masalah yang sama seperti magang yang kemarin dimana instalasi sawi serta lettus yang baru dipindah tanam mengalami PH rendah atau yang sering disebut PH masam. Cara mengatasinya dengan menambahkan air aki serta nitrit. Pakde menyarankan saya menyiram intalasi supaya lebih dingin karena cuaca sangat panas menyebabkan PH fluktuasi atau swing.
Kemudian kegiatan kami menyemai sawi patsai nai bai di Rockwool. Sebelumnya Rockwool digergaji serta diberi lubang menggunakan alat pelubang pesemaian. Setelah rockwool dilubangi kemudian diberi air lalu ditiriskan hingga air tidak menetes lagi. Lalu lubang untuk memasukkan benih diperlebar menggunakan alat semai, pelebaran ini bertujuan agar benih leluasa mendapatkan ruang, karena kalau tidak lebar akar akan keluar serta muncul dipermukaan. Kemudian kami menyemai sawi dengan alat, perlubang diberi 2 benih.
Tak terasa waktu istirahat datang, saya dan zakka mencari tempat untuk makan yaitu angkringan dimana disana terdapat soto ayam. Setalah dari makan kami melanjutkan pergi ke masjid untuk sholat Zuhur serta istirahat sejenak. Kemudian kegiatan kami menyemai kangkung didalam keranjang, yaitu benih langsung ditabur dikeranjang yang kemudian dimasukkan ke nampan yang berisi air. Benih di perlakukan dengan cara direndam setalah itu ditutup dengan platik dan pada pagi harinya di buka dan air yang menggenangi benih dibuang, posisi dimana air untuk benih tercukupi yaitu tidak terlalu basah.
Setelah itu saya bersama pakde membersihkan paralon DFT 20 lubang. Pembersihan ini digunakan untuk menghilangkan lumut yang terdapat diparalon. Serta untuk mengurangi persaingan dengan tanaman yang ingin di budidayakan. Cara membersihkanya yaitu dengan alat yang dibuat dari kawat ukuran besar yang kemudian di lilit kain diujungnya. Kemudian digosok gosokkan kelubang paralon lalu di kocor dengan air supaya terlihat mana yang belum bersih.
Lalu saya dan pakde pindah tanam romen, gren lettuce, red lettuce serta sawi diparalon 40 lubang. Cara pindah tanamnya yaitu dengan memotong benih yang telah disemai pada tempat penyemaian. Kemudian disetiap lubang tanaman di isi dengan 2 benih, bila lebih diseleksi atau cabut yang sekiranya kurang baik. Tak terasa hari telah sore dan senja pun datang, saya pamit pulang.
dayly activity by Thoyib Hidayat