Cara Menanam Cabe Jambak Menggunakan Sistem Dutch Bucket

Sebagian orang indonesia mungkin masih menggunakan cara konvensional dan bukannya cara hidroponik ketika menanam cabe dirumah. Alasannya adalah karena takut tidak berhasil panen dan lain-lain. Padahal, jika penanaman dengan hidroponik memiliki peluang berhasil panen yang lebih besar jika dilihat dari aliran pupuknya. Karena, pada sistem tanam secara hidroponik, aliran pupuk (biasa disebut nutrisi dalam bahasa hidroponik) menuju tanaman berjalan dengan stabil. Dengan begitu, tentu hal ini dapat merawat tanaman cabe dengan stabil pula dan memperbesar peluang untuk bisa berhasil dan panen.

Jika anda tertarik untuk menanam cabe jambak ini, terlebih dahulu silakan order benih cabe jambak tersebut melalui CS kami di 081225091786 / kak Atun. Dan juga, siapkan beberapa peralatan dibawah ini.

  1. Starterkit hidroponik dutch bucket.
  2. Hidroton
  3. Netpot
  4. Rockwool
  5. Nutrisi
  6. Air secukupnya

Langkah pertama dalam penanaman cabe jambak dengan hidroponik adalah dengan menyemai benih terlebih dahulu. Penyemaian dapat dilakukan dengan rockwool secukupnya saja yang kemudian dibasahi dengan air. Buat rockwool menjadi lembab, dan jangan sampai terlalu basah. Baru kemudian dilubangi dan benih jambk diletakkan pada lubang tersebut.

Langkah selanjutnya adalah langkah pindah tanam. Tanaman cabe yang dihasilkan dari penyemaian harus tumbuh daun sejati terlebih dahulu sebelum dipindah tanam di starterkit dutchbucket tersebut. ketika pindah tanam, larutkan nutrisi yang telah disiapkan bisa dilarutkan dengan air secukupnya. Hidroton juga diperlukan sebagai media tanam yang baru yang diletakkan pada netpot. Hidroton digunakan pada penanaman cabe jambak karena dikenal sebagai media tanam yang dapat memiliki kekuatan yang baik untuk menopang sayuran besar seperti cabe jambak tersebut.

Cabai jambak yang telah berbuah setelah ditanam dengan sistem hidroponik.

Selamat mencoba.